MASUK GIGS TANPA BELI TIKET? MENJIJIKKAN!



Bisa di katakan 2023 tahun yang sangat ramai untuk event-event musik di kota solo, bahkan dalam satu pekan bisa berlangsung 3 sampai 4 event sekaligus, baik itu festival musik ataupun gigs. Berbicara tentang festival musik dan gigs tak lepas dari sistem ticketing yang berfungsi sebagai penunjang jalannya sebuah acara, mungkin banyak dari festival musik sendiri yang dapat berjalan tanpa adanya sistem ticketing karena adanya sponsor tertentu dan tentunya festival seperti ini akan lebih ramai pengunjung di bandingkan dengan festival dengan sistem ticketing. Nah untuk gigs mandiri yang diselenggarakan oleh kolektif, mayoritas akan ada sistem ticketing untuk mensupport jalannya gigs tersebut, walaupun tak jarang terdapat gigs yang tidak dipungut biaya masuk.

Yang menjadi permasalahan adalah gigs yang diselenggarakan mandiri oleh kolektif dengan sistem ticketing akan tetapi terdapat oknum-oknum yang dengan sengaja masuk ke dalam gigs tersebut tanpa membeli tiket entah bagaimanapun caranya, bisa jadi mengaku crew band, kenal panitia, wong lawas (orang lama) ataupun masuk menyelinap ketika sedang ramai pengunjung. Mungkin hal tersebut juga dapat terjadi karena panitia penyelenggara gigs yang kurang awas atau mungkin pekewuh (gak enak), terlepas dari hal itu semua kalian yang sengaja masuk ke dalam gigs tanpa membeli tiket kalian sangat menyebalkan. Padahal harga untuk tiket gigs yang berlangsung di kota Solo mayoritas berkisar 50 ribuan yang bisa di katakan masih sangat terjangkau.

Fenomena masuk ke dalam gigs tanpa membeli tiket atau biasa kalau temen-temen menyebutnya mbludus sangatlah merugikan banyak pihak, baik itu pengunjung lain yang sudah membeli tiket, temen-temen performer, dan terutama panitia penyelenggara.

“Bukannya yang rugi panitia aja ya?” Memang kerugian paling besar dan terlihat dampaknya untuk panitia, tapi kerugian untuk temen-temen pengunjung dan juga performer yang tampil tidak kalah besar. Sederhananya ketika banyak oknum yang masuk ke dalam gigs tanpa membeli tiket panitia akan mendapat kerugian dari segi pemasukan dan menjadikan kolektif tersebut sulit untuk melancarkan acara berikutnya, sehingga wadah dari temen-temen musisi yang punya karya menjadi berkurang. Mungkin sebagian dari temen-temen yang perform dalam acara kolektif tidak meminta imbalan yang besar, akan tetapi jika mendapat imbalan lebih tentunya performer akan merasa lebih senang, nah kalau panitia mendapat kerugian bisa jadi performer mendapat imbalan yang pas-pas an bahkan kurang yang tentunya kurang mengenakkan untuk kedua belah pihak.

“Emangnya masih ada?” Masih. Beberapa waktu yang lalu kolektif dari teman saya “KOLD 136” menyelenggarakan sebuah acara, dengan kurang lebih 6 penampil acara pada malam itu terlihat sangat ramai. Akan tetapi ketika acara selesai di gelar, terdapat kejanggalan tentang penjualan tiket yang tidak sesuai bahkan sangat timpang dengan pengunjung pada malam itu. Alvianto Galih selaku salah satu panitia menyebutkan :

“Sangat di sayangkan dengan adanya fenomena mbludus dalam gigs yang kita kelola kemarin, padahal kita udah memberi harga tiket yang sangat terjangkau tapi masih saja ada orang-orang yang dengan sengaja mengambil keputusan untuk melakukan mbludus yang menurut saya sangat menjijikkan, berlindung di belakang kalimat teman band, crew dan sebagainya serta merasa sudah lama dalam lingkungan ini  sehingga mereka merasa pantas untuk mendapatkan itu (masuk gigs tanpa beli tiket),”

“jari tengah untuk kalian yang berpakaian nyentrik dan merasa bangga datang ke gigs dengan membawa badan yang sehat dan sebotol ciu di kantong tanpa membeli tiket,” Tambahnya.

Kemudian salah satu panitia lainnya, Ghifara Alfino menambahkan “kalau menurutku sih hal ini bisa terjadi juga karena kelengahan panitia, soalnya nggak tau ya ini modus baru apa lama tapi setauku baru, jadi orang-orang itu nunggu sampe 1 atau 2 band terakhir baru ikut masuk bareng pengunjung lainnya,”.

Semoga tulisan ini bisa menyadarkan kalian yang masih sering dan menormalisasi masuk gigs tanpa membeli tiket, jika kalian merasa sebagai orang yang lebih lama berada dalam lingkungan ini harusnya kalian sadar bahwa dukungan terhadap kolektif sudah seharusnya dilakukan dan masuk gigs tanpa tiket bukanlah sebuah bentuk dukungan. Mungkin temen-temen dari kolektif lainnya juga merasakan hal yang sama?

Ayo support pergerakan di sekelilingmu dan hilangkan kebiasaan menjijikkan itu!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan Dengan Jangle Pop Lewat Album Perdana dari Race : Half Men, Half Sympathy

Kehangatan di Tengah Hujan Dalam ST 3114 House

Gigs Report "Party Program Vol.31"